-->
RESENSI
BUKU
Judul Buku :
40 Metode Pendidikan dan Pengajaran Rasulullah
Judul Asli :
Ar-Rosul Al-Mu’allim wa Asalibuhu fil Ta’lim
Penulis :
Abdul Fattah Abu Ghuddah
Penerjemah :
H. Mochtar Zoerni
Tebal : 240 halaman
Penerbit :
Irsyad Baitus Salam, cetakan keempat, Februari 2012
Eksistensi dan posisi Rasulullah sebagai sang edukator
(pendidik, pengajar, guru) bagi seluruh umat manusia telah banyak diungkapkan
dalam beberapa ayat dalam Al-Qur’an. Sepanjang sejarah, kiranya tidak pernah
satu pengajar pun yang kesuksesannya dapat menandingi kesuksesan yang pernah
dicetak Rasulullah dalam menciptakan generasi yang berpendidikan. Melalui
pengajaran dan pendidikan yang beliau praktekan, kemudian lahirlah generasi
para sahabat dan tabi’in. Dengan keseriusan dan sikap concern beliau dalam
dunia pendidikan, tentunya tidak mengherankan jika dalam waktu yang singkat
Rasulullah mampu meraih kesuksesan yang gemilang dalam mendidik dan mengajar
umat manusia. Kunci kesuksesan beliau terletak pada kepiawaian dan kapabilitas
beliau dalam menciptakan pembelajaran yang sinergis, serta membebaskan mereka
dari kebodohan dan menganjurkan untuk senantiasa bersikap tegas dan konsisten
dalam merelisasikan tujuan pendidikan.
Dalam diri Rasulullah sungguh terdapat sifat-sifat
terpuji seperti rasa belas kasihan, kasih sayang, sikap berupaya menjauhi
kesulitan, menyukai kemudahan, santun kepada orang lain, senantiasa mencari
kebaikan, kekuatan iman dan keselamatan, serta berusaha mencurahkan ilmu
pengetahuan dan kebaikan kepada orang lain. Rasulullah selalu bersikap rendah
hati terhadap orang yang ingin bertanya dan orang yang memiliki daya penalaran
yang lemah. Muhammad adalah sosok yang telah dipersiapkan oleh Allah untuk
memiliki akhlak dan perbuatan yang paling mulia. Beliau juga merupakan orang
yang memiliki kompetensi dan posisi tertinggi di sisi Allah serta perbuatan
yang paling luhur. Tiada satupun kedudukan di dunia ini yang lebih mulia dari
pada tingkat kenabiannya, yang merupakan media antara Allah dengan Hamba-Nya.
Beliau akan senantiasa memotivasi umat untuk berbuat kebaikan dan menjadikan
mereka taat kepada Sang Pencipta. Beliau adalah makhluk terbaik dan paling
sempurna dibandingkan makhluk-makhluk yang lain.
Idealnya setiap manusia (sebagaimana Rasulullah)
setidaknya memiliki empat aspek kesempurnaan didalam dirinya, yaitu :
kesempurnaan bentuk ciptaan, kesempurnaan akhlaq, kesempurnaan perkataan, dan
kesempurnaan perilaku. Kesempurnaan bentuk ciptaan dalam diri beliau tercermin
pada sikanya yang tenang, selalu bersikap terbuka, menyambut siapa pun dengan
baik, gigih dan tabah dalam menerima musibah dan cobaan. Kesempurnaan akhlaq
beliau terdiri atas enam hal yaitu kekuatan akal, tangguh dalam menghadapi kesulitan,
tidak tergiur pada keindahan dunia, rendah hati, santun, menjaga dan menetapi
janji. Adapun kesempurnaan perkataan Rasulullah dilandasi atas ilmu pengetahuan
yang melimpah-ruah, kapabilitas memori hafalan yang sangat kuat, mengeluarkan
argumen dengan alasan yang kuat dan logis, memotivasi orang agar berakhlak
baik, menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang jelas, tidak pernah berdusta
saat menyampaikan informasi, selektif memilih kosa kata dan memiliki lidah yang
sangat fasih. Sedangkan kesempurnaan perilaku Rasulullah mencakup delapan hal
yakni, memliki perilaku dan perangai yang sangat baik dan benar, pandai
mengkompromikan kepentingan pribadi orang-orang, senantiasa berlaku adil,
menganjurkan sahabatnya bersikap netral dalam menyikapi dunia dan akhirat,
selalu menjelaskan petunjuk agama serta berbagai konsekuensinya, gigih melawan
musuh-musuhnya, memiliki kesabaran dan keberanian yang cukup terpuji dalam
berperang, dan Rasulullah memiliki sifat dermawan.
Dalam proses belajar-mengajar, Rasulullah senantiasa memilih
metode-metode yang dinilai paling efektif dan efisien, mudah dipahami dan
dicerna akal, serta gampang diingat sesuai porsi kapasitas peserta didik.
Beliau juga sering membuat analogi dalam mentransmisikan materi pelajaran,
mendemonstrasikan hal yang akan diajarkan dan menjelaskannya secara deskriptif.
Selain itu beliau sangat memperhatikan kondisi psikologis anak-anak dalam mengajarkan
mereka, disesuaikan dengan sifat dan perkembangan mereka yang lebih tertarik
menggeluti dunia bermain dan sebagainya. Oleh karena itu dalam buku ini akan
menyingkap dan mengungkap beberapa metode dan strategi pengajaran yang pernah
dipraktekkan oleh Rasulullah sebagaimana yang tehimpun dalam kitab-kitab
Hadits.
Analisis Resensi Buku :
Judul buku ini sangat menarik, terlebih bagi para
pengajar atau siswa. Karena sangat jarang ditemukan buku yang mengupas tentang
metode atau cara Rasulullah dalam mengajar dan mendidik. Dari segi isi, buku
ini memiliki sistematika yang baik, hubungan antara bagian kesatu dengan kedua
sangat baik. Dimana didalamnya bagian kesatu lebih ke arah sikap dan sifat dari
kepribadian beliau, dan bagian kedua adalah poin yang disimpulkan dari bagian
kesatu dimana poin tersebut berbentuk metode. Dilengkapi dengan beberapa ayat
Al-Quran dan Hadits sebagai penjelas dan pelengkap memberikan kita gambaran
kualitas dari buku ini. Sedangkan dalam penggunaan kalimat dan kata,
sebagaimana buku terjemahan lainnya, buku ini kurang memberikan beberapa
kalimat yang dapat dengan mudah dipahami pembaca. Dan terdapat beberapa kata
yang tidak sesuai dengan Ejaan Yang di Sempurnakan seperti kata ‘akhlaq’ yang
seharusnya akhlak, ‘munafiq’ yang seharusnya munafik. Dari segi teknis, cetakan
buku kurang bagus, didalamnya terdapat perbedaan ketebalan huruf cetakan. Tetapi
secara keseluruhan, buku ini sangat baik dan bermanfaat bagi orang yang
berkecimpung dibidang pendidikan seperti guru dan siswa ataupun orang yang
peduli terhadap pendidikan saat ini.
4 komentar:
jadi ingin baca? saya cari-cari di toko buku ga ada. kalau boleh tau dulu belinya dimana? salam kenal. saya juga mahasiswa upi. :-)
Beli bukunya di mana ya?
Afwan akhi mau beli bukunya di mana ya?
kitab aslinya, apakah di indonesia sdah ada yang jual???
Posting Komentar