Rabu, 30 Mei 2012

Mengapa Ada SMP Terbuka?

SMP Terbuka adalah pendidikan alternatif pada jalur pendidikan formal yng menggunakan prinsip belajar mandiri, kelompok dan tatap muka. tujuan didirikannya SMP Terbuka adalah untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua anak 12-18 tahun yang tidak dapat mengikuti pendidikan disekolah reguler karena faktor sosial, ekonomi, grafis, dan transportasi atau faktor lainnya.
Adapun latar belakang didirikannya SMP terbuka diantaranya :
  • UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan ayat 2 tentang pendidikan
  • Adanya lulusan SD yang tidak tertampung di SMP karena terbatasnya jumlah SMP yang ada
  • Adanya aturan SMP yang tidak mungkin dapat menerima semua lapisan masyarakat terutama karena faktor sosial, ekonomi, geografis
  • adanya sebagian masyarakat yang karena kondisi ekonomi sehingga anaknya harus bekerja setelah lulus SD
  • Adanya jarak antara siswa dan SMP yang sangat jauh sehingga minat anak sangat kurang
  • berdasarkan penelitian : banyaknya siswa yang DO dikarenakan siswa dan sekolah sangat jauh
  • biaya untuk melayani siswa yang kurang beruntung jangan disamakan dengan siswa biasa, motivasi mereka sangat rendah
  • SMP Terbuka adalah bentuk layanan pendidikan untuk semua "Education for all" UNESCO 1993/ karena dianggap sekolah murah
  • UU No 20 Sisdiknas pasal 5 ayat 3 : bahwa warga negara di daerah terpencil atau terbelakang berhak memperoleh pendidikan khusus
Keunggulan Pola SMP terbuka :
  • Bisa memberdayakan masyarakat
  • Bisa memanfaatkan sarana yang ada
  • disediakan pemerintah dan masyarakat
  • kurikulum SMP reguler
  • Mandiri - kelompok tatap muka
Sumber :Dinas Pendidikan Jabar

Kamis, 10 Mei 2012

Resume buku "Praktek Demokrasi Langsung di Indonesia"


  
RESUME BUKU

Judul Buku           : Praktek Demokrasi Langsung di Indonesia
Penulis                 : Kholid O. Santosa
Jumlah halaman   : 134 Halaman
Penerbit                : Sega Arsy (Jl. Cingised No.10, telp. 022-7808939)


Praktek Demokrasi Langsung di Indonesia
                                         
Hari itu 11 hijriyah, sekitar 15 abad yang lalu, masyarakat Madinah geger karena terjadi peristiwa tragis yaitu gugur nya pemimpin mereka Umar bin Khatab yang saat itu beliau sedang melakukan shalat jumat. Ustman bin affan , yang menggantikan Umar pun mengalami nasib yang serupa. Beliau gugur sekitar 12 tahun sepeninggal pendahulunya. Lalu Ali bin Abi Thalib, beliau juga mati melallui peristiwa berdarah. Beliau di bunuh kejam oleh bekas pengikutnya yang bernama Abdurrahman bin Muljam, pada subuh 18 ramadhan 40 H. Umar, Ustman, Ali adalah para pemimpin tauladan sekaligus merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW. Dalam perspektif islam mereka termasuk sebaik-baiknya pemimpin setelah Nabi Muhammad SAW dan Abu bakar. Sikap hidupnya, pemikirannya, langkah politiknya, dan kebijakan kepemimipinannya , semua memberikan keteladanan bukan saja buat rakyatnya tetapi juga buat pemimpin setelahnya.Akan tetapi , potret kepemimpinan pada masa Umar, Ustman, dan Ali , telah memberikan beberapa pelajaran penting. Pertama, dalam setiap periode kemimpinan selalu ada fenomena persaingan politik.Selalu ada yang kecewa,ada yang merasa tidak diperlakukan adil, dan banyak musuh politik yang merasa tidak puas. Kedua, prinsip-prinsip ideal kepemimpinan adalah mengacu pada konsep perjuangan, pengabdian, menegakan keadilan meskipun nyawa yang menjadi taruhannya.
 Dan semua itu jarang kita lihat pada pemimpin-pemimpin pada era modern termasuk di Indonesia, bukan hal yang mudah untuk mencari pemimpin bagi 250 juta jiwa rakyat Indonesia. Yang dimana kita merupakan negeri yang subur makmur, gemah ripah lohjinawi, dan memiliki beberapa suku, budaya etnis yang berbeda. Setelah runtuh nya orde baru dengan ditandai lengsernya presiden Soeharto yang telah berkuasa sekitar 32 tahun pada1998,  Indonesia mengalami masa transisi untuk masuk ke dalam era demokrasi. Tapi masa transisi itulah yang membuat Indonesia kebingungan, Habibie yang pada saat itu menjadi presiden menggantikan soeharto, di guncang dengan kasus besar dimana Timor-timor lepas dari bagian NKRI. Dan dimasa transisi inilah Indonesia mulai memiliki tokoh-tokoh intelektual semacam Amien Rais yang dikenal dengan bicaranya yang seadanya, Megawati yang menggambarkan sosok dari ayahnya yang tak lain adalah mantan presiden soekarno, dan yang lainnya semacam Hamzah Haz dan Akbar tanjung. Pemilu 1999 merupakan awal dari perjuangan karir politik mereka, PDI Perjuangan yang diketuai oleh Megawati Akhirnya berhasil menjadi pemenang pemilu 1999. Tapi hal tersebut tidak memuluskan langkahnya sebagai RI 1 karena terdapat kekuatan poros tengah yang diprakarsai oleh Amien Rais yang menolak secara langsung megawati menjadi presiden dengan slogannya “Asal Bukan Mega”. Dan Akhirnya sang ‘kuda hitam’ lah yang tak lain adalah Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang melenggang menjadi presiden sesuai keputusan sidang MPR yang diketuai Amien Rais. Tapi Anehnya, di tangan Amien Rais pula lah Gus dur harus lengser sebagai presiden Republik Indonesia melalui Tap MPR dan digantikan oleh Megawati yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden pada tahun 2001.Dan akhirnya megawati mendapat mandat untuk meneruskan pelayaran kapal besar dalam mengarungi ganasnya samudra yang di dampingi oleh Hamzah Haz sebagai Wakilnya. Megawati menjadi presiden Republik Indonesia hanya sampai 2004 karena adanya pemilu kembali.
 Masyarakat yang menginginkan suasana seperti orde baru kembali, dimana harga sembako murah, situasi dan kondisi aman yang semuai itu tidak didapat dalam pemerintahan Gusdur dan Megawati membuat golkar kembali memenangkan perolehan suara tertinggi dalam pemilu legislatif dengan perolehan 21 % mengalahkan PDIP yang memperoleh 19 % suara. Oleh karena itu Golkar sangat optimistis dalam menatap pemilu presiden 2004. kesalahan fatal dilakukan oleh golkar, itu terjadi saat konvensi partai golkar yang bertujuan untuk menetapkan calon presiden dari partai golkar. Akbar tanjung sang ketua umum yang semula di gembar-gemborkan menjadi kandidat kuat capres dari partai golkar tanpa diduga berhasil dikalahkan oleh Wiranto dalam pemungutan suara yang dilakukan oleh kalangan intern partai. Dan suara golkar pun akhirnya terpecah, sebagian mendukung  Wiranto yang menggandeng Salahuddin Wahid yang notabene adalah elite partai PKB sekaligus adik dari gusdur dan sebagian lagi mendukung Jusuf kalla yang di gandeng oleh Susilo Bambang Yudhoyono (Demokrat) sebagai cawapres. Sementara pasangan lainnya adalah, Megawati-KH.Hasyim Muzadi, Amien Rais-Siswono Yudo Husodo, dan Hamzah haz-Agum Gumelar.
Mengapa mereka  tersisih ?

(Wiranto)

 Hasil pilpres putaran pertama sangat di luar dugaan, Pasangan Wiranto-Solahudin Wahid yang diusung oleh dua partai besar golkar dan PKB yang di perkirakan akan memperoleh suara sekitar 34% yang didapat dari golkar 21% dan PKB 13% akhirnya tidak dapat berlanjut karena harus puas dengan perolehan suara sebanyak 22,15% kalah dari pasangan Megawati-Hasyim M (26,61%) dan SBY-Jusuf kalla (33,57%).  Berebagai pertanyaan muncul, diantaranya mengapa wiranto kalah padahal di usung oleh 2 partai besar? Berbagai opini mengembang , ada yang menyebut bahwa kekalahan wiranto akibat dari kasus besar yang pernah ditangani nya pada masa lalu diantaranya pelanggaran HAM berat di Timor-timor ada pula yang berkata bahwa kekalahan wiranto di akibatkan karena tidak didukung sepenuhnya oleh partai golkar karena suaranya yang terpecah akibat konvensi partai golkar. Sebenarnya Wiranto memiliki peluang untuk mengisi posisi RI 1, peluang itu ia dapatkan ketika ia diserahi Tap MPR No. V/1998, sebuah Tap MPR tentang kewenangan presiden Soeharto untuk mengambil tindakan dalam rangka untuk menjaga stabilitas nasional. Dengan mandat tersebut bisa saja Wiranto menyatakan bahwa negara sedang dalam keadaan darurat (SOB atau staat van oorlog on beleg) untuk selanjutnya mengambil alih pimpinan. Sebuah peluang yang tidak bisa muncul untuk yang kedua kalinya termasuk pada pemilu 2004. Tetati Wiranto berpendapat bahwa apabila ia mengambil tindakan itu, ia memperkirakan besarnya haraga yang harus dibayar dan ribuan jiwa yang jadi taruhannya. Sekali lagi, kekalahannya dalm pemilu 2004 ini merupakan sebuah tragedi bagi dirinya, mengingat ia merupakan tokoh yang cukup berpeluang menjadi presiden republik Indonesia.

          (Amien Rais)

Amien Rais disebut pula calon kuat yang akan lolos ka putaran dua, Amien rais yang di usung oleh PAN yang notabene merupakan partai yang menggambarkan kekuatan islam. Amien yang berstrategi mengambil suara dari masyarakat islam karena menganggap mayoritas Rakyat Indonesia yang beragama Islam. Tapi strategi Amien rais itu salah, menggandeng Siswono sebagai Cawapresnya nyatanya hal itu tidak dapat meloloskannya ke putaran 2 karena hanya memperoleh hasil 14,66%. Semua kalangan berfikir bahwa suara islam kali ini harus terpecah ke beberapa calon pasangan diantaranya Hasyim Muzadi dari Nahdlatul Ulama (NU) yang digandeng oleh Megawati dan Sang calon figuran Hamzah Haz (PPP) yang berpasangan dengan Agum Gumelar. Dan faktanya memang berkata demikian beberapa suara islam pada pemilu 2004 memang lebih merata kepada setiap pasangan.Hasil survei Lembaga Studi Indonesia (LSI) juga mengatakan bahwa dalam pemilu 2004 kelompok islam terpecah kedalam 2 kelompok. Kelompok pertama disebut kelompok pemilih muslim religius karena kelompok ini merupakan kelompok muslim yang taat dan mendukung perjuangan islam, kelompok ini memiliki prosentase 49,8 %. Sedangkan kelompok kedua dinamakan kelompok pemilih muslim tidak religius, karena kelompok ini hanya muslim ‘abangan’, dan kelompok ini memiliki prosentase lebih tinggi yaitu 50,2 %. Dan ternyata kelompok muslim religius pun tidak seluruhnya mendukung Amien Rais.



          (Hamzah Haz)

Calon yang satu ini memang tidak terlalu diperhitungkan meskipum merupakan wakil presiden (Incumbent). Bahkan ada yang beranggapan bahwa tampilnya Hamah Haz hanya untuk membelah suara untuk Amien Rais dan Hasyim Muzadi atau dengan kata lainnya adalah ‘figuran’. Terlepas dari itu Hamzah Haz merupakan politikus yang matang dan licin, hal ini dibuktikannya pada saat ia membawa PPP meraih suara yang signifikan pada pemilu 1999 yaitu berada di peringkat ke-4. kedekatannya dengan pemimpin organisasi islam garis keras di sebut-sebut sebagai hal yang di anggap negatif sehingga tidak dapat mendapat respons positif dari masyarakat.

         
Mencermati mereka yang lolos

          (Susilo Bambang Yudhoyono)

Awalnya SBY memang tidak terlalu diperhitungkan, menggandeng Jusuf kalla mencadi cawapres dinilai banyak kalangan merupakan strategi politik yang jitu. Demokrat yang hanya meraih suara legislatif sekitar 5% , tetapi pada pilpres putaran pertama SBY-JK berhasil menempati urutan teratas dalam perolehan suara yaitu 33,57%. Pasangan ini memang sangat berbeda dengan pasangan yang lain, pasangan ini dinilai sangat komplit karena perpaduan SBY dari tokoh militer dan JK dari kalangan Ekonom. Sehingga masyarakat berfikiran perpaduan 2 unsur itu dapat membawa perubahan terutama di bidang Keamanan dan keadaan ekonomi.
Faktor lain yang mengangkat SBY yaitu pribadinya yang menonjol, lahir di Pacitan Jawa Timur dibesarkan oleh ayah seorang militer membuat SBY menjadi pribadi yang santun dan cerdas. Lulus dari AKABRI dengan predikat lulusan terbaik, SBY melanjutkan studinya ke universitas Missouri di AS dengan mengambil Manajemen. Sejak itu karirnya semakin menanjak, pada 1996 ia menjabat sebagai kepala staf Kodam Jaya. Dua tahun setelahnya ia menempati jabatan kepala staf Sosial Politik ABRI. Hingga akhirnya gusdur menjadikannya sebagai menteri energi atas rekomendasi Wiranto. Setahun kemudian melalui Reshufle cabinet pada Agustus 2000, posisi SBY di pindahkan menjadi menkososkam. Disinilah awal mula karir politiknya, banyak beranggapan bahwa SBY merupakan kaki dalam pemerintahan gusdur. Gusdur pernah menawarinya bergabung dengan PKB tapi SBY menolaknya. Pada saat gusdur lengser dan digantikan Megawati, SBY dipercaya kembali sebagi menkopolkam. Ia merupakan salah satu menteri yang berpikir keras dalam penyelesaian konflik di Maluku. Ia juga sempat diisukan sebagai cawapres dari megawati dalam pilpres 2004. Tapi perselisihan dengan megawati yang berdampak pengunduran dirinya sebagai menkopolkam mebuyarkan isu tersebut. Ajaibnya karir politiknya meningkat tajam setelah ia membangun partai demokrat. Opini diluar berkembang bahwa pengunduran dirinya sebagai menkopolkam mendapat kesan yang positif dari masyarakat hingga ia berhasil memperoleh suara tertinggi dalam pilpres putaran pertama.

         
(Megawati)

Didukung oleh partai besar dan ditunjang dengan statusnya sebagai anak dari Ir. Soekarno memang menguntungan dirinya. Tak heran apabila ia melaju ke putaran 2 pilpres, sikapnya yang pendiam dan pelit bicara memang bertolak belakang dengan Soekarno. Tapi hal itu merupakan keunggulan dirinya. Ada yang mengatakan bahwa diamnya Megawati adalah emas , tapi adapula yang beranggapan bahwa diamnya itu memang karena Megawati tidak tahu apa persoalannya dan apa yang harus diperbuatnya. Terlepas dari semua itu Megawati beruntung karena di dukung oleh simpatisannya yang di kenal Fanatis dari PDIP.
Menggandeng KH. Hasyim Muzadi juga dianggap sebagai strategi yang bagus untuk meraup dari suara kalangan muslim. Maka tak ayal lagi pasangan ini berhasil memperoleh suara 26,61% dan berhak lolos ke pilpres putaran dua. Tapi masih ada persoalan yang dapat mengganjal dirinya dalam pilpres putaran kedua, diantaranya ada yang menyebut bahwa Megawati beragama Hindu dan pada saat menjadi presiden megawati dianggap tidak memberikan kemajuan bagi Indonesia.
Untuk persoalan yang pertama Megawati telah membantah bahwa dirinya beragama hindu, dibuktikannya dengan kehadirannya pada saat muktamar muhammadiyah di Bali pada tahun 2002.


         

Menuju Arena Pertarungan    

Terlepas dari Partai besar semacam PDI, Golkar, PKB, PPP, PAN, beserta aliansinya. Ketokohan pun merupakan daya tarik tersendiri dalam mendulang suara, hal ini dapat dibuktikan dengan hasil pilpres putaran kesatu. Partai-partai yang berada dibelakang semua pasangan hanyalah sebagai mesin politik yang menunjang mereka. Masyarakat beranggapan bahwa partai politik hanya mementingkan kepentingannya masing-masing bukan memperhatikan rakyat yang dibawahnya. Ada juga yang mengaitkannya dengan ramalan Ranggowarsito berdasarkan kata No-To-No-Go-Ro, dimana  No pertama adalah SoekarNO, kedua SoeharTO, mungkinkan No selanjutnya adalah Susilo Bambang YudhoyoNO. Fenomena kekuatan Sipil-Militer pun tidak boleh kita lupakan, bahkan jauh-jauh hari Akbar Tanjung mengatakan apabila ia mencalonkan diri menjadi capres maka ia akan memilih wakil dari kalangan militer-jawa. Ia bahkan telah mengamati beberapa tokoh militer semacam Prabowo, Wiranto, dan Endriarto Sutarto. Tetapi takdir berkata lain, disaat ia memiliki tingkat kepercayaan tinggi yang lebih untuk menjadi Capres dari partai golkar justru ia kalah sebelum pertandingan berlangsung, ia kalah oleh sistem yang ia buat sendiri di partai golkar. Untuk peluang pasangan capres dan cawapres yang lolos, memang setiap pasangan memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Tapi jika dilihat dalam perspektif politik selama ini , peluang pasangan SBY-JK diperkirakan akan unggul dari Mega-Hasyim. Selain keduanya sangat berpengalaman sebagai menteri koordinator, dimana SBY mantan menkopolkam dan JK mantan menkokesra, ironisnya mereka menjadi menteri koordinator justru pada pemerintahan Megawati. Tetapi kalkulasi terakhir akan ditentukan oleh rakyat sendiri. Namun pada nyatanya, demokrasi langsung bukan menjadi pilihan yang paling menjanjikan. Dalam praktek, demokrasi langsung sering dijadikan ajang kekuatan dan kekusaan. Tak jarang kita temukan model pemilihan langsung justru memecah belah komunitas dan kalangan masyarakat. Masyarakat sering dijadikan tumbal para elite partai politik yang tak becus mengurus Negara ini dari bencana alam, kelaparan, pengangguran dan masalah kompleks lainnya.

Mengatasi Kesulitan dan Masalah Siswa

-->
Perencanaan Individual

Masalah : kegelisahan siswa dalam menyikapi masa depan dan prestasi belajar

Sering kali masalah yang mungkin timbul pada diri siswa-siswi yang duduk di bangku sekolah adalah perencaan masa depan. Mereka kadang bimbang akan masa depannya hingga menimbulkan kegelisahan yang berakibat negatif pada proses belajar atau prestasi belajarnya. Sulitnya menentukan hal yang akan ditempuh atau dituju pada masa depan merupakan factor esensial penyebab timbulnya kegelisahan pada diri mereka. Disinilah peran kita sebagai konselor  agar kegelisahan mereka tidak berdampak pada pola pikirnya. Bagus bagi mereka yang bisa mengarahkan kegelisahan kearah yang positif dengan terus bekerja keras mencari masa depannya, tapi bagaimana bagi mereka yang tidak bisa mengarahkan kegelisahannya ke arah yang baik. Siswa seperti itu yang harus kita perhatikan, jangan sampai ketidakmampuan mereka dalam merencanakan masa depan dapat berdampak positif terhadap karir dia sendiri. Banyak fakta yang sering kita temukan baik di SMP ataupun SMA. Jika di SMP mungkin memangleih sedikit ditemukan masalah tersebut bila dibandingkan dengan keadaan siswa SMA. Kebanyakan siswa SMA bingung dalam menuntukan jurusan apa yang akan mereka ambil, apakah IPA, IPS, atau Bahasa. Lebih jauh dari itu mereka juga harus mulai memikirkan jurusan apa yang akan mereka ambil di perguruan tinggi kelak, atau akan langsung bekerja. Kadang mereka juga memikirkan hambatan-hambatan yang mungkin bisa menghambat masa depan seperti Ujian Nasional (UN). Hal-hal seperti ini juga yang pernah dialami oleh saya sendiri dan teman-teman sejawat pernah saya tanya. Seperti kutipan artikel dibawah ini.
" Mendekati Ujian Nasional (UN), ribuan siswa di sejumlah daerah di Indonesia, dihinggapi rasa cemas dan takut tak lulus UN. Seperti yang terjadi di SMA 1 Watampone, Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (20/3), sejumlah siswa , menangis, bahkan pingsan, mereka khawatir, tidak lulus UN, yang akan digelar Senin lusa. Untuk memperkuat mental jelang UN, mereka menggelar zikir dan doa bersama.

Berbalik halnya dengan para siswa di SMA 1 Watampone Bone, Sulawesi Selatan . Sejumlah siswa menangis bahkan pingsan karna merasa cemas dan takut tidak lulus ujian, siswa –siswa tersebut dapat kita golongkan kedalam Kecemasan Berat bahkan serangan Panik, karna mereka tidak dapat mengendalikan emosi mereka”.

Dari contoh kasus diatas kita dapat menyimpulkan bahwa setiap individu memiliki memiliki tingkat kecemasan yang berbeda-beda, ada yang dapat mengontrol rasa cemasnya, namun ada yang sampai kehilangan kendali. Semuanya bisa disebabkan oleh beberapa factor baik internal maupun eksternal. Factor internal seperti, kesiapa individu merespon kecemasan yang datang dapat membantunya menghadapi tekanan-tekanan yang datang dari luar, dan tekan –tekanan yang terlalu keras dari luar diri individu seperti tuntutan orang tua atau lingkungan dapat juga meruntuhkan kesiapan yang ada dalam diri individu sehingga dapat meningkatkan tingkat kecemasan mereka, dari kecemasan ringan karna factor eksternal bisa menjadi kecemasan berat.

            Beberapa waktu yang lalu RR. Ardiningtyas Pitaloka, M. Psi., psikolog bidang sosial dari Universitas Indonesia membuat pernyataan bahwa “Remaja selalu dalam kecemasan”.Hal yang serupa pernah pula diungkapkan oleh Jeffrey Jensen Arnett, Ph.D Profesor Riset di Departemen Psikologi di Universitas Clark di Worcester, MA, dimana pada masa remaja itu terdapat beberapa tantangan yang setiap hari harus dihadapinya. Mulai dari konflik dengan orang tua, perubahan mood yang cepat, dan perilaku-perilaku yang beresikoPenting untuk diketahui bahwa menurut Vasey dan Daleiden kecemasan itu berada pada pikiran seseorang, dimana seseorang tersebut biasanya selalu melihat ketidakberhasilan akan usaha yang dilakukannya. Selain itu orang tersebut menganggap dirinya mempunyai “madesu” alias masa depan suram. Orang seperti ini sering membayangkan ketidakjelasan hasil pada masa depan.

Apa yang harus dilakukan remaja dalam mengelola kecemasan?
    1.  Dalam menghadapi suatu ketidakpastian remaja sebaiknya menghadapinya    dengan lebih. Maksudnya adalah remaja harus lebih bersabar, berusaha mencari alternatif – alternatif, kemungkinan – kemungkinan atau peluang yang ada, dan berfikir positif. Hal ini dikarenakan jika remaja tidak bersikap toleran terhadap ketidak pastian pemikirannya akan terpengaruh. Lebih jauh akan berakibat pada emosi dan perilaku.

   2. Remaja harus meyakini bahwa perasaan cemas itu akan membawa seseorang      kepada hasil yang positif seperti solusi yang lebih baik dari suatu masalah, meningkatkan motivasi pemecahan masalah, dan mencegah juga meminimalisir hasil negatif. Dengan keyakinan ini ternyata akan membantu remaja dalam menghadapi rasa katakutan dan kegelisahan. Ini berdasarkan penelitian lho.

   3. Selanjutnya, dalam menghadapi suatu masalah, seyogyanya remaja selalu berorientasi pada hal - hal positif. Mengapa demikian? Karena jika seorang remaja berorientasi negatif terhadap suatu masalah maka akan selalu berfikir bahwa masalah adalah suatu ancaman, memandangnya sebagai sesuatu yang tidak dapat dipecahkan, serta meragukan kemampuan diri dalam menyelesaikan masalah. Lebih jauh lagi menjadi merasa frustrasi ketika masalah muncul dan akan sangat terganggu ketika suatu masalah muncul. Silahkan para remaja mau pilih yang mana mau positif thinking atau negative thinking terhadap suatu masalah.


Nah, bagaimana tugas konselor agar bisa mengatasi masalah diatas atau setidaknya memberikan gambaran yang jelas terhadap masa depan mereka. Salah satu metode yang cocok untuk mengatasi masalah diatas yaitu Perencanaan Individual. Perencanaan individual dapat diartikan sebagai bantuan kepada konseli agar mampu merumuskan dan melakukan segala aktivitas yang berkaitan dalam perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Pemahaman dari konseli, ketepatan analisis konselor, serta penyediaan informasi yang akurat amat diperlukan sehingga konseli mampu memilih dan mengambil keputusan yang tepat didalam mengembangkan potensinya secara optimal. Jangan sampai keputusan yang diambil konseli ternyata tidak sesuai dengan potensinya sehingga menimbulkan masalah baru bagi dirinya dikemudian hari. Tujuan dari perencanaan individual yaitu untuk membantu konseli agar :

1.      memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannnya
2.      mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya.
3.      dapat melaksanakan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yng telah dirumuskan sebelumnya.

Contoh riil yang bisa kita terapkan untuk pelayanan atau metode ini adalah :



Ø  Konseli siswa SMP

Untuk siswa SMP memang tidak akan serumit siswa SMA, biasanya masalah yang timbul pasti masih disekitar pemanfaatan keterampilan belajar, memilih kursus atau pelajaran tambahan yang tepat, atau memahami nilai belajar. Untuk menghadapi masalah seperti ini dapat dilakukan beberapa upaya atau beberapa tindakan yang sifatnya membimbing.
1.      menyuruh siswa untuk menuliskan nilai raport terakhir yang masih belum memuaskan.
2.      Siswa menuliskan target yang akan dicapai untuk nilai pelajaran yang masih belum memuaskan.
3.      siswa menuliskan masalah apa saja yang sering menggangu proses belajar.
4.      siswa menuliskan berapa jam dia belajar dalam sehari atau seminggu.
5.      memberikan pertanyaan berupa
Pilih pernyataan yang anda lebih senangi [jujur]:
a.       target tercapai dengan belajar yang sesungguhnya
b.      target tercapai dengan belajar yang seadanya
c.       target tercapai dengan tidak belajar

a.       belajar berkelompok
b.      belajar sendiri
c.       tidak belajar

a.       belajar sesungguhnya target belum tercapai
b.      belajar seadanya target tercapai

dengan langkah dan pertanyaan tersebut kita bisa menganalisis tipe-tipe siswa yang ada disuatu kelas SMP. Lalu memberikan analisis yang dibuat kepada siswa agar siswa mengetahui bagaimana kepribadian mereka masing-masing. Misalnya sebagai contoh ada siswa yang memberikan jawaban a, b, b . ini dapat diartikan bahwa siswa tersebut memiliki tujuan yang baik tetapi siswa tersebut belum memiliki pemahaman terhadap nilai belajar dan sifatnya cenderung tidak konsisten lalu kepribadiannya cenderung ambisius karena lebih mementingkan hasil dari pada proses. Anak seperti sangat rentan terhadap emosi apabila target dia tidak tercapai. Bila siswa seperti ini tidak diberi pemahaman terhadap nilai belajar maka sangat mungkin hal itu dapat menjadi hambatan buat masa depannya. Dan jawaban lain pun dapat kita analisis se objektif mungkin.

Ø  Konseli Siswa SMA

Masalah yang biasa timbul pada siswa adalah penentuan jurusan, baik itu jurusan di SMA yaitu IPA/IPS/Bahasa, maupun jurusan untuk jenjang perguruan tinggi. Biasanya siswa masih bingung terhadap bakat yang mereka miliki lalu jurusan apa yang sesuai dengan karakternya. Jika ini terus dibiarkan maka akan timbul rasa kegelisahan pada diri mereka, ini tentu tidak baik bagi proses pembelajaran yang sedang berlangsung karena tentunya mereka tidak akan focus terhadap aktivitas apa yang sedang dilakukan. Untuk mencarikan solusi terhadap masalah ini maka bisa dilakukan beberapa cara/langkah misalnya :
1.      menyuruh siswa menuliskan sifat baik dan buruknya
2.      siswa menuliskan kelebihan dan kelemahan mereka di bidang pelajaran
3.      tukarkan apa yang mereka tulis dengan teman terdekatnya
4.      menyuruh siswa untuk mengecek/mengoreksi/menambahkan apa yang telah teman mereka catat.

Dengan penilaian teman dekatnya biasanya siswa lebih dipercayai dibandingkan dirinya sendiri maupun guru. Karena dalam sehari-hari aktivitas dari siswa memang tidak terlalu jauh dengan temannya. Dengan demikian mereka akan mengetahui sifat atau karakter pribadinya lalu kelemahan dan kelebihan dirinya. Setelah itu tugas kita adalah menyesuaikan karakter dan kelebihan mereka dengan jurusan yang akan ditempuh. Maka mereka mempunyai sedikit gambaran terhadap jurusan apa yang akan mereka ambil.

            Pada intinya focus pengembangan perencanaan individual itu adalah hal-hal yang berkaitan dengan aspek akademik, peluang karir, dan social-pribadi. Maka masalah yang dikemukakan diatas sangat cocok untuk menerapkan program perencanaan individual agar si konseli dapat meningkatkan atau mengembangkan potensi pribadinya serta ditunjang dengan kemantapan minat dan ketepatan perencanaan.

    









DAFTAR PUSTAKA


http://alirsyadpwt.com/content/remaja-selalu-cemas



Resensi buku 40 metode pendidikan dan pengajaran Rasulullah

-->
RESENSI BUKU
Judul Buku                  : 40 Metode Pendidikan dan Pengajaran Rasulullah
Judul Asli                    : Ar-Rosul Al-Mu’allim wa Asalibuhu fil Ta’lim
Penulis                         : Abdul Fattah Abu Ghuddah
Penerjemah                  : H. Mochtar Zoerni
Tebal                           : 240 halaman
Penerbit                       : Irsyad Baitus Salam, cetakan keempat, Februari 2012

            Eksistensi dan posisi Rasulullah sebagai sang edukator (pendidik, pengajar, guru) bagi seluruh umat manusia telah banyak diungkapkan dalam beberapa ayat dalam Al-Qur’an. Sepanjang sejarah, kiranya tidak pernah satu pengajar pun yang kesuksesannya dapat menandingi kesuksesan yang pernah dicetak Rasulullah dalam menciptakan generasi yang berpendidikan. Melalui pengajaran dan pendidikan yang beliau praktekan, kemudian lahirlah generasi para sahabat dan tabi’in. Dengan keseriusan dan sikap concern beliau dalam dunia pendidikan, tentunya tidak mengherankan jika dalam waktu yang singkat Rasulullah mampu meraih kesuksesan yang gemilang dalam mendidik dan mengajar umat manusia. Kunci kesuksesan beliau terletak pada kepiawaian dan kapabilitas beliau dalam menciptakan pembelajaran yang sinergis, serta membebaskan mereka dari kebodohan dan menganjurkan untuk senantiasa bersikap tegas dan konsisten dalam merelisasikan tujuan pendidikan.
            Dalam diri Rasulullah sungguh terdapat sifat-sifat terpuji seperti rasa belas kasihan, kasih sayang, sikap berupaya menjauhi kesulitan, menyukai kemudahan, santun kepada orang lain, senantiasa mencari kebaikan, kekuatan iman dan keselamatan, serta berusaha mencurahkan ilmu pengetahuan dan kebaikan kepada orang lain. Rasulullah selalu bersikap rendah hati terhadap orang yang ingin bertanya dan orang yang memiliki daya penalaran yang lemah. Muhammad adalah sosok yang telah dipersiapkan oleh Allah untuk memiliki akhlak dan perbuatan yang paling mulia. Beliau juga merupakan orang yang memiliki kompetensi dan posisi tertinggi di sisi Allah serta perbuatan yang paling luhur. Tiada satupun kedudukan di dunia ini yang lebih mulia dari pada tingkat kenabiannya, yang merupakan media antara Allah dengan Hamba-Nya. Beliau akan senantiasa memotivasi umat untuk berbuat kebaikan dan menjadikan mereka taat kepada Sang Pencipta. Beliau adalah makhluk terbaik dan paling sempurna dibandingkan makhluk-makhluk yang lain.
            Idealnya setiap manusia (sebagaimana Rasulullah) setidaknya memiliki empat aspek kesempurnaan didalam dirinya, yaitu : kesempurnaan bentuk ciptaan, kesempurnaan akhlaq, kesempurnaan perkataan, dan kesempurnaan perilaku. Kesempurnaan bentuk ciptaan dalam diri beliau tercermin pada sikanya yang tenang, selalu bersikap terbuka, menyambut siapa pun dengan baik, gigih dan tabah dalam menerima musibah dan cobaan. Kesempurnaan akhlaq beliau terdiri atas enam hal yaitu kekuatan akal, tangguh dalam menghadapi kesulitan, tidak tergiur pada keindahan dunia, rendah hati, santun, menjaga dan menetapi janji. Adapun kesempurnaan perkataan Rasulullah dilandasi atas ilmu pengetahuan yang melimpah-ruah, kapabilitas memori hafalan yang sangat kuat, mengeluarkan argumen dengan alasan yang kuat dan logis, memotivasi orang agar berakhlak baik, menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang jelas, tidak pernah berdusta saat menyampaikan informasi, selektif memilih kosa kata dan memiliki lidah yang sangat fasih. Sedangkan kesempurnaan perilaku Rasulullah mencakup delapan hal yakni, memliki perilaku dan perangai yang sangat baik dan benar, pandai mengkompromikan kepentingan pribadi orang-orang, senantiasa berlaku adil, menganjurkan sahabatnya bersikap netral dalam menyikapi dunia dan akhirat, selalu menjelaskan petunjuk agama serta berbagai konsekuensinya, gigih melawan musuh-musuhnya, memiliki kesabaran dan keberanian yang cukup terpuji dalam berperang, dan Rasulullah memiliki sifat dermawan.
            Dalam proses belajar-mengajar, Rasulullah senantiasa memilih metode-metode yang dinilai paling efektif dan efisien, mudah dipahami dan dicerna akal, serta gampang diingat sesuai porsi kapasitas peserta didik. Beliau juga sering membuat analogi dalam mentransmisikan materi pelajaran, mendemonstrasikan hal yang akan diajarkan dan menjelaskannya secara deskriptif. Selain itu beliau sangat memperhatikan kondisi psikologis anak-anak dalam mengajarkan mereka, disesuaikan dengan sifat dan perkembangan mereka yang lebih tertarik menggeluti dunia bermain dan sebagainya. Oleh karena itu dalam buku ini akan menyingkap dan mengungkap beberapa metode dan strategi pengajaran yang pernah dipraktekkan oleh Rasulullah sebagaimana yang tehimpun dalam kitab-kitab Hadits.
Analisis Resensi Buku :
            Judul buku ini sangat menarik, terlebih bagi para pengajar atau siswa. Karena sangat jarang ditemukan buku yang mengupas tentang metode atau cara Rasulullah dalam mengajar dan mendidik. Dari segi isi, buku ini memiliki sistematika yang baik, hubungan antara bagian kesatu dengan kedua sangat baik. Dimana didalamnya bagian kesatu lebih ke arah sikap dan sifat dari kepribadian beliau, dan bagian kedua adalah poin yang disimpulkan dari bagian kesatu dimana poin tersebut berbentuk metode. Dilengkapi dengan beberapa ayat Al-Quran dan Hadits sebagai penjelas dan pelengkap memberikan kita gambaran kualitas dari buku ini. Sedangkan dalam penggunaan kalimat dan kata, sebagaimana buku terjemahan lainnya, buku ini kurang memberikan beberapa kalimat yang dapat dengan mudah dipahami pembaca. Dan terdapat beberapa kata yang tidak sesuai dengan Ejaan Yang di Sempurnakan seperti kata ‘akhlaq’ yang seharusnya akhlak, ‘munafiq’ yang seharusnya munafik. Dari segi teknis, cetakan buku kurang bagus, didalamnya terdapat perbedaan ketebalan huruf cetakan. Tetapi secara keseluruhan, buku ini sangat baik dan bermanfaat bagi orang yang berkecimpung dibidang pendidikan seperti guru dan siswa ataupun orang yang peduli terhadap pendidikan saat ini.

Mengenai Saya

Foto saya
Fery Ferdiansyah, lahir di Bandung 16 Agustus 1992. Anak pertama dari tiga bersaudara, saat ini adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung.