SMP Terbuka adalah pendidikan alternatif pada jalur pendidikan formal yng menggunakan prinsip belajar mandiri, kelompok dan tatap muka. tujuan didirikannya SMP Terbuka adalah untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua anak 12-18 tahun yang tidak dapat mengikuti pendidikan disekolah reguler karena faktor sosial, ekonomi, grafis, dan transportasi atau faktor lainnya.
Adapun latar belakang didirikannya SMP terbuka diantaranya :
UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan ayat 2 tentang pendidikan
Adanya lulusan SD yang tidak tertampung di SMP karena terbatasnya jumlah SMP yang ada
Adanya aturan SMP yang tidak mungkin dapat menerima semua lapisan masyarakat terutama karena faktor sosial, ekonomi, geografis
adanya sebagian masyarakat yang karena kondisi ekonomi sehingga anaknya harus bekerja setelah lulus SD
Adanya jarak antara siswa dan SMP yang sangat jauh sehingga minat anak sangat kurang
berdasarkan penelitian : banyaknya siswa yang DO dikarenakan siswa dan sekolah sangat jauh
biaya untuk melayani siswa yang kurang beruntung jangan disamakan dengan siswa biasa, motivasi mereka sangat rendah
SMP Terbuka adalah bentuk layanan pendidikan untuk semua "Education for all" UNESCO 1993/ karena dianggap sekolah murah
UU No 20 Sisdiknas pasal 5 ayat 3 : bahwa warga negara di daerah terpencil atau terbelakang berhak memperoleh pendidikan khusus
Judul Buku :
Praktek Demokrasi Langsung di Indonesia
Penulis :
Kholid O. Santosa
Jumlah halaman :
134 Halaman
Penerbit :
Sega Arsy (Jl. Cingised No.10, telp. 022-7808939)
Praktek Demokrasi Langsung di
Indonesia
Hari itu 11 hijriyah, sekitar 15 abad yang
lalu, masyarakat Madinah geger karena terjadi peristiwa tragis yaitu gugur nya
pemimpin mereka Umar bin Khatab yang saat itu beliau sedang melakukan shalat
jumat. Ustman bin affan , yang menggantikan Umar pun mengalami nasib yang
serupa. Beliau gugur sekitar 12 tahun sepeninggal pendahulunya. Lalu Ali bin
Abi Thalib, beliau juga mati melallui peristiwa berdarah. Beliau di bunuh kejam
oleh bekas pengikutnya yang bernama Abdurrahman bin Muljam, pada subuh 18
ramadhan 40 H. Umar, Ustman, Ali adalah para pemimpin tauladan sekaligus
merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW. Dalam perspektif islam mereka termasuk
sebaik-baiknya pemimpin setelah Nabi Muhammad SAW dan Abu bakar. Sikap
hidupnya, pemikirannya, langkah politiknya, dan kebijakan kepemimipinannya ,
semua memberikan keteladanan bukan saja buat rakyatnya tetapi juga buat
pemimpin setelahnya.Akan tetapi , potret kepemimpinan pada masa Umar, Ustman,
dan Ali , telah memberikan beberapa pelajaran penting. Pertama, dalam setiap periode kemimpinan selalu ada fenomena
persaingan politik.Selalu ada yang kecewa,ada yang merasa tidak diperlakukan
adil, dan banyak musuh politik yang merasa tidak puas. Kedua, prinsip-prinsip ideal kepemimpinan adalah mengacu pada
konsep perjuangan, pengabdian, menegakan keadilan meskipun nyawa yang menjadi
taruhannya.
Dan
semua itu jarang kita lihat pada pemimpin-pemimpin pada era modern termasuk di
Indonesia, bukan hal yang mudah untuk mencari pemimpin bagi 250 juta jiwa
rakyat Indonesia.
Yang dimana kita merupakan negeri yang subur makmur, gemah ripah lohjinawi, dan memiliki beberapa suku, budaya etnis
yang berbeda. Setelah runtuh nya orde baru dengan ditandai lengsernya presiden
Soeharto yang telah berkuasa sekitar 32 tahun pada1998, Indonesia mengalami masa transisi
untuk masuk ke dalam era demokrasi. Tapi masa transisi itulah yang membuat Indonesia
kebingungan, Habibie yang pada saat itu menjadi presiden menggantikan soeharto,
di guncang dengan kasus besar dimana Timor-timor lepas dari bagian NKRI. Dan
dimasa transisi inilah Indonesia
mulai memiliki tokoh-tokoh intelektual semacam Amien Rais yang dikenal dengan
bicaranya yang seadanya, Megawati yang menggambarkan sosok dari ayahnya yang tak
lain adalah mantan presiden soekarno, dan yang lainnya semacam Hamzah Haz dan
Akbar tanjung. Pemilu 1999 merupakan awal dari perjuangan karir politik mereka,
PDI Perjuangan yang diketuai oleh Megawati Akhirnya berhasil menjadi pemenang
pemilu 1999. Tapi hal tersebut tidak memuluskan langkahnya sebagai RI 1 karena
terdapat kekuatan poros tengah yang diprakarsai oleh Amien Rais yang menolak
secara langsung megawati menjadi presiden dengan slogannya “Asal Bukan Mega”.
Dan Akhirnya sang ‘kuda hitam’ lah yang tak lain adalah Abdurrahman Wahid (Gus
Dur) yang melenggang menjadi presiden sesuai keputusan sidang MPR yang diketuai
Amien Rais. Tapi Anehnya, di tangan Amien Rais pula lah Gus dur harus lengser
sebagai presiden Republik Indonesia melalui Tap MPR dan digantikan oleh Megawati
yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden pada tahun 2001.Dan akhirnya
megawati mendapat mandat untuk meneruskan pelayaran kapal besar dalam
mengarungi ganasnya samudra yang di dampingi oleh Hamzah Haz sebagai Wakilnya. Megawati
menjadi presiden Republik Indonesia
hanya sampai 2004 karena adanya pemilu kembali.
Masyarakat yang menginginkan suasana seperti
orde baru kembali, dimana harga sembako murah, situasi dan kondisi aman yang
semuai itu tidak didapat dalam pemerintahan Gusdur dan Megawati membuat golkar
kembali memenangkan perolehan suara tertinggi dalam pemilu legislatif dengan
perolehan 21 % mengalahkan PDIP yang memperoleh 19 % suara. Oleh karena itu
Golkar sangat optimistis dalam menatap pemilu presiden 2004. kesalahan fatal
dilakukan oleh golkar, itu terjadi saat konvensi partai golkar yang bertujuan
untuk menetapkan calon presiden dari partai golkar. Akbar tanjung sang ketua
umum yang semula di gembar-gemborkan menjadi kandidat kuat capres dari partai
golkar tanpa diduga berhasil dikalahkan oleh Wiranto dalam pemungutan suara
yang dilakukan oleh kalangan intern partai. Dan suara golkar pun akhirnya
terpecah, sebagian mendukung Wiranto
yang menggandeng Salahuddin Wahid yang notabene adalah elite partai PKB
sekaligus adik dari gusdur dan sebagian lagi mendukung Jusuf kalla yang di
gandeng oleh Susilo Bambang Yudhoyono (Demokrat) sebagai cawapres. Sementara
pasangan lainnya adalah, Megawati-KH.Hasyim Muzadi, Amien Rais-Siswono Yudo
Husodo, dan Hamzah haz-Agum Gumelar.
Mengapa
mereka tersisih ?
(Wiranto)
Hasil pilpres putaran pertama sangat di luar dugaan, Pasangan
Wiranto-Solahudin Wahid yang diusung oleh dua partai besar golkar dan PKB yang
di perkirakan akan memperoleh suara sekitar 34% yang didapat dari golkar 21%
dan PKB 13% akhirnya tidak dapat berlanjut karena harus puas dengan perolehan
suara sebanyak 22,15% kalah dari pasangan Megawati-Hasyim M (26,61%) dan
SBY-Jusuf kalla (33,57%). Berebagai
pertanyaan muncul, diantaranya mengapa wiranto kalah padahal di usung oleh 2
partai besar? Berbagai opini mengembang , ada yang menyebut bahwa kekalahan
wiranto akibat dari kasus besar yang pernah ditangani nya pada masa lalu
diantaranya pelanggaran HAM berat di Timor-timor
ada pula yang berkata bahwa kekalahan wiranto di akibatkan karena tidak
didukung sepenuhnya oleh partai golkar karena suaranya yang terpecah akibat
konvensi partai golkar.
Sebenarnya Wiranto memiliki peluang untuk mengisi posisi RI 1, peluang itu ia
dapatkan ketika ia diserahi Tap MPR No. V/1998, sebuah Tap MPR tentang
kewenangan presiden Soeharto untuk mengambil tindakan dalam rangka untuk
menjaga stabilitas nasional. Dengan mandat tersebut bisa saja Wiranto
menyatakan bahwa negara sedang dalam keadaan darurat (SOB atau staat van oorlog on beleg) untuk selanjutnya mengambil
alih pimpinan. Sebuah peluang yang tidak bisa muncul untuk yang kedua kalinya
termasuk pada pemilu 2004. Tetati Wiranto berpendapat bahwa apabila ia
mengambil tindakan itu, ia memperkirakan besarnya haraga yang harus dibayar dan
ribuan jiwa yang jadi taruhannya. Sekali lagi, kekalahannya dalm pemilu 2004
ini merupakan sebuah tragedi bagi dirinya, mengingat ia merupakan tokoh yang
cukup berpeluang menjadi presiden republik Indonesia.
(Amien
Rais)
Amien Rais disebut pula calon kuat yang akan lolos ka
putaran dua, Amien rais yang di usung oleh PAN yang notabene merupakan partai
yang menggambarkan kekuatan islam. Amien yang berstrategi mengambil suara dari
masyarakat islam karena menganggap mayoritas Rakyat Indonesia yang beragama Islam. Tapi
strategi Amien rais itu salah, menggandeng Siswono sebagai Cawapresnya nyatanya
hal itu tidak dapat meloloskannya ke putaran 2 karena hanya memperoleh hasil 14,66%.
Semua kalangan berfikir bahwa suara islam kali ini harus terpecah ke beberapa
calon pasangan diantaranya Hasyim Muzadi dari Nahdlatul Ulama (NU) yang
digandeng oleh Megawati dan Sang calon ‘figuran’ Hamzah Haz (PPP) yang berpasangan dengan Agum
Gumelar. Dan faktanya memang berkata demikian beberapa suara islam pada pemilu
2004 memang lebih merata kepada setiappasangan.Hasil survei Lembaga Studi
Indonesia (LSI) juga mengatakan bahwa dalam pemilu 2004 kelompok islam terpecah
kedalam 2 kelompok. Kelompok pertama disebut kelompok pemilih muslim religius
karena kelompok ini merupakan kelompok muslim yang taat dan mendukung
perjuangan islam, kelompok ini memiliki prosentase 49,8 %. Sedangkan kelompok
kedua dinamakan kelompok pemilih muslim tidak religius, karena kelompok ini
hanya muslim ‘abangan’, dan kelompok ini memiliki prosentase lebih tinggi yaitu
50,2 %. Dan ternyata kelompok muslim religius pun tidak seluruhnya mendukung
Amien Rais.
(Hamzah
Haz)
Calon yang satu ini memang tidak terlalu
diperhitungkan meskipum merupakan wakil presiden (Incumbent). Bahkan ada yang
beranggapan bahwa tampilnya Hamah Haz hanya untuk membelah suara untuk Amien Rais dan Hasyim Muzadi atau dengan kata lainnya
adalah ‘figuran’. Terlepas dari itu Hamzah Haz merupakan politikus yang matang
dan licin, hal ini dibuktikannya pada saat ia membawa PPP meraih suara yang signifikan
pada pemilu 1999 yaitu berada di peringkat ke-4. kedekatannya dengan pemimpin
organisasi islam garis keras di sebut-sebut sebagai hal yang di anggap negatif
sehingga tidak dapat mendapat respons positif dari masyarakat.
Mencermati
mereka yang lolos
(Susilo
Bambang Yudhoyono)
Awalnya SBY memang tidak terlalu diperhitungkan,
menggandeng Jusuf kalla mencadi cawapres dinilai banyak kalangan merupakan
strategi politik yang jitu. Demokrat yang hanya meraih suara legislatif sekitar
5% , tetapi pada pilpres putaran pertama SBY-JK berhasil menempati urutan
teratas dalam perolehan suara yaitu 33,57%. Pasangan ini memang sangat berbeda
dengan pasangan yang lain, pasangan ini dinilai sangat komplit karena perpaduan
SBY dari tokoh militer dan JK dari kalangan Ekonom. Sehingga masyarakat
berfikiran perpaduan 2 unsur itu dapat membawa perubahan terutama di bidang
Keamanan dan keadaan ekonomi.
Faktor lain yang mengangkat SBY yaitu pribadinya yang
menonjol, lahir di Pacitan Jawa Timur dibesarkan oleh ayah seorang militer
membuat SBY menjadi pribadi yang santun dan cerdas. Lulus dari AKABRI dengan
predikat lulusan terbaik, SBY melanjutkan studinya ke universitas Missouri di AS dengan
mengambil Manajemen. Sejak itu karirnya semakin menanjak, pada 1996 ia menjabat
sebagai kepala staf Kodam Jaya. Dua tahun setelahnya ia menempati jabatan
kepala staf Sosial Politik ABRI. Hingga akhirnya gusdur menjadikannya sebagai
menteri energi atas rekomendasi Wiranto. Setahun kemudian melalui Reshufle
cabinet pada Agustus 2000, posisi SBY di pindahkan menjadi menkososkam.
Disinilah awal mula karir politiknya, banyak beranggapan bahwa SBY merupakan
kaki dalam pemerintahan gusdur. Gusdur pernah menawarinya bergabung dengan PKB
tapi SBY menolaknya. Pada saat gusdur lengser dan digantikan Megawati, SBY
dipercaya kembali sebagi menkopolkam. Ia merupakan salah satu menteri yang
berpikir keras dalam penyelesaian konflik di Maluku. Ia juga sempat diisukan
sebagai cawapres dari megawati dalam pilpres 2004. Tapi perselisihan dengan
megawati yang berdampak pengunduran dirinya sebagai menkopolkam mebuyarkan isu
tersebut. Ajaibnya karir politiknya meningkat tajam setelah ia membangun partai
demokrat. Opini diluar berkembang bahwa pengunduran dirinya sebagai menkopolkam
mendapat kesan yang positif dari masyarakat hingga ia berhasil memperoleh suara
tertinggi dalam pilpres putaran pertama.
(Megawati)
Didukung oleh partai besar dan ditunjang dengan
statusnya sebagai anak dari Ir. Soekarno memang menguntungan dirinya. Tak heran
apabila ia melaju ke putaran 2 pilpres, sikapnya yang pendiam dan pelit bicara
memang bertolak belakang dengan Soekarno. Tapi hal itu merupakan keunggulan
dirinya. Ada
yang mengatakan bahwa diamnya Megawati adalah emas , tapi adapula yang
beranggapan bahwa diamnya itu memang karena Megawati tidak tahu apa
persoalannya dan apa yang harus diperbuatnya. Terlepas dari semua itu Megawati
beruntung karena di dukung oleh simpatisannya yang di kenal Fanatis dari PDIP.
Menggandeng KH. Hasyim Muzadi juga dianggap sebagai
strategi yang bagus untuk meraup dari suara kalangan muslim. Maka tak ayal lagi
pasangan ini berhasil memperoleh suara 26,61% dan berhak lolos ke pilpres
putaran dua. Tapi masih ada persoalan yang dapat mengganjal dirinya dalam
pilpres putaran kedua, diantaranya ada yang menyebut bahwa Megawati beragama
Hindu dan pada saat menjadi presiden megawati dianggap tidak memberikan
kemajuan bagi Indonesia.
Untuk persoalan yang pertama Megawati telah membantah
bahwa dirinya beragama hindu, dibuktikannya dengan kehadirannya pada saat
muktamar muhammadiyah di Bali pada tahun 2002.
Menuju Arena Pertarungan
Terlepas dari
Partai besar semacam PDI, Golkar, PKB, PPP, PAN, beserta aliansinya. Ketokohan
pun merupakan daya tarik tersendiri dalam mendulang suara, hal ini dapat dibuktikan
dengan hasil pilpres putaran kesatu. Partai-partai yang berada dibelakang semua
pasangan hanyalah sebagai mesin politik yang menunjang mereka. Masyarakat
beranggapan bahwa partai politik hanya mementingkan kepentingannya
masing-masing bukan memperhatikan rakyat yang dibawahnya. Ada juga yang mengaitkannya dengan ramalan
Ranggowarsito berdasarkan kata No-To-No-Go-Ro, dimana No pertama adalah SoekarNO, kedua SoeharTO,
mungkinkan No selanjutnya adalah Susilo Bambang YudhoyoNO. Fenomena kekuatan Sipil-Militer pun tidak boleh kita lupakan, bahkan
jauh-jauh hari Akbar Tanjung mengatakan apabila ia mencalonkan diri menjadi
capres maka ia akan memilih wakil dari kalangan militer-jawa. Ia bahkan telah
mengamati beberapa tokoh militer semacam Prabowo, Wiranto, dan Endriarto
Sutarto. Tetapi takdir berkata lain, disaat ia memiliki tingkat kepercayaan
tinggi yang lebih untuk menjadi Capres dari partai golkar justru ia kalah
sebelum pertandingan berlangsung, ia kalah oleh sistem yang ia buat sendiri di
partai golkar. Untuk peluang pasangan capres dan cawapres yang lolos, memang
setiap pasangan memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Tapi jika
dilihat dalam perspektif politik selama ini , peluang pasangan SBY-JK
diperkirakan akan unggul dari Mega-Hasyim. Selain keduanya sangat berpengalaman
sebagai menteri koordinator, dimana SBY mantan menkopolkam dan JK mantan
menkokesra, ironisnya mereka menjadi menteri koordinator justru pada
pemerintahan Megawati.Tetapi
kalkulasi terakhir akan ditentukan oleh rakyat sendiri. Namun pada nyatanya,
demokrasi langsung bukan menjadi pilihan yang paling menjanjikan. Dalam
praktek, demokrasi langsung sering dijadikan ajang kekuatan dan kekusaan. Tak
jarang kita temukan model pemilihan langsung justru memecah belah komunitas dan
kalangan masyarakat. Masyarakat sering dijadikan tumbal para elite partai
politik yang tak becus mengurus Negara ini dari bencana alam, kelaparan,
pengangguran dan masalah kompleks lainnya.
Masalah : kegelisahan siswa dalam menyikapi masa depan dan prestasi
belajar
Sering kali masalah yang mungkin timbul pada diri siswa-siswi yang
duduk di bangku sekolah adalah perencaan masa depan. Mereka kadang bimbang akan
masa depannya hingga menimbulkan kegelisahan yang berakibat negatif pada proses
belajar atau prestasi belajarnya. Sulitnya menentukan hal yang akan ditempuh
atau dituju pada masa depan merupakan factor esensial penyebab timbulnya
kegelisahan pada diri mereka. Disinilah peran kita sebagai konselor agar kegelisahan mereka tidak berdampak pada
pola pikirnya. Bagus bagi mereka yang bisa mengarahkan kegelisahan kearah yang
positif dengan terus bekerja keras mencari masa depannya, tapi bagaimana bagi
mereka yang tidak bisa mengarahkan kegelisahannya ke arah yang baik. Siswa
seperti itu yang harus kita perhatikan, jangan sampai ketidakmampuan mereka
dalam merencanakan masa depan dapat berdampak positif terhadap karir dia
sendiri. Banyak fakta yang sering kita temukan baik di SMP ataupun SMA. Jika di
SMP mungkin memangleih sedikit ditemukan masalah tersebut bila dibandingkan
dengan keadaan siswa SMA. Kebanyakan siswa SMA bingung dalam menuntukan jurusan
apa yang akan mereka ambil, apakah IPA, IPS, atau Bahasa. Lebih jauh dari itu
mereka juga harus mulai memikirkan jurusan apa yang akan mereka ambil di
perguruan tinggi kelak, atau akan langsung bekerja. Kadang mereka juga memikirkan hambatan-hambatan
yang mungkin bisa menghambat masa depan seperti Ujian Nasional (UN). Hal-hal seperti ini juga yang pernah dialami oleh saya sendiri dan
teman-teman sejawat pernah saya tanya. Seperti kutipan artikel dibawah ini.
" Mendekati Ujian Nasional (UN), ribuan siswa di
sejumlah daerah di Indonesia, dihinggapi rasa cemas dan takut tak lulus UN.
Seperti yang terjadi di SMA 1 Watampone, Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (20/3),
sejumlah siswa , menangis, bahkan pingsan, mereka khawatir, tidak lulus UN,
yang akan digelar Senin lusa. Untuk memperkuat mental jelang UN, mereka
menggelar zikir dan doa bersama.
“Berbalik halnya dengan para siswa di
SMA 1 Watampone Bone, Sulawesi Selatan . Sejumlah siswa menangis bahkan pingsan
karna merasa cemas dan takut tidak lulus ujian, siswa –siswa tersebut dapat
kita golongkan kedalam Kecemasan Berat
bahkan serangan Panik, karna
mereka tidak dapat mengendalikan emosi mereka”.
Dari contoh kasus diatas kita dapat
menyimpulkan bahwa setiap individu memiliki memiliki tingkat kecemasan yang
berbeda-beda, ada yang dapat mengontrol rasa cemasnya, namun ada yang sampai kehilangan
kendali. Semuanya bisa disebabkan oleh beberapa factor baik internal maupun
eksternal. Factor internal seperti, kesiapa individu merespon kecemasan yang
datang dapat membantunya menghadapi tekanan-tekanan yang datang dari luar, dan
tekan –tekanan yang terlalu keras dari luar diri individu seperti tuntutan
orang tua atau lingkungan dapat juga meruntuhkan kesiapan yang ada dalam diri
individu sehingga dapat meningkatkan tingkat kecemasan mereka, dari kecemasan
ringan karna factor eksternal bisa menjadi kecemasan berat.
Beberapa waktu yang lalu RR. Ardiningtyas Pitaloka, M. Psi.,
psikolog bidang sosial dari Universitas Indonesia membuat pernyataan bahwa
“Remaja selalu dalam kecemasan”.Hal yang serupa pernah pula diungkapkan oleh
Jeffrey Jensen Arnett, Ph.D Profesor Riset di Departemen Psikologi di
Universitas Clark di Worcester, MA, dimana pada masa remaja itu terdapat
beberapa tantangan yang setiap hari harus dihadapinya. Mulai dari konflik
dengan orang tua, perubahan mood yang cepat, dan perilaku-perilaku yang
beresikoPenting untuk diketahui bahwa menurut Vasey dan Daleiden kecemasan itu
berada pada pikiran seseorang, dimana seseorang tersebut biasanya selalu
melihat ketidakberhasilan akan usaha yang dilakukannya. Selain itu orang
tersebut menganggap dirinya mempunyai “madesu” alias masa depan suram. Orang
seperti ini sering membayangkan ketidakjelasan hasil pada masa depan.
Apa yang harus
dilakukan remaja dalam mengelola kecemasan?
1. Dalam
menghadapi suatu ketidakpastian remaja sebaiknya menghadapinya dengan lebih. Maksudnya adalah remaja harus lebih bersabar, berusaha
mencari alternatif – alternatif, kemungkinan – kemungkinan atau peluang yang
ada, dan berfikir positif. Hal ini dikarenakan jika remaja tidak bersikap
toleran terhadap ketidak pastian pemikirannya akan terpengaruh. Lebih jauh akan
berakibat pada emosi dan perilaku.
2. Remaja
harus meyakini bahwa perasaan cemas itu akan membawa seseorang kepada hasil yang positif seperti solusi yang lebih baik dari suatu
masalah, meningkatkan motivasi pemecahan masalah, dan mencegah juga
meminimalisir hasil negatif. Dengan keyakinan ini ternyata akan membantu remaja
dalam menghadapi rasa katakutan dan kegelisahan. Ini berdasarkan penelitian
lho.
3.
Selanjutnya, dalam menghadapi suatu masalah, seyogyanya remaja selalu
berorientasi pada hal - hal positif. Mengapa demikian? Karena jika seorang
remaja berorientasi negatif terhadap suatu masalah maka akan selalu berfikir
bahwa masalah adalah suatu ancaman, memandangnya sebagai sesuatu yang tidak
dapat dipecahkan, serta meragukan kemampuan diri dalam menyelesaikan masalah.
Lebih jauh lagi menjadi merasa frustrasi ketika masalah muncul dan akan sangat
terganggu ketika suatu masalah muncul. Silahkan para remaja mau pilih yang mana
mau positif thinking atau negative thinking terhadap suatu masalah.
Nah, bagaimana tugas konselor agar bisa mengatasi masalah diatas
atau setidaknya memberikan gambaran yang jelas terhadap masa depan mereka.
Salah satu metode yang cocok untuk mengatasi masalah diatas yaitu Perencanaan
Individual. Perencanaan individual dapat diartikan sebagai bantuan kepada
konseli agar mampu merumuskan dan melakukan segala aktivitas yang berkaitan dalam
perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan
dirinya serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di
lingkungannya. Pemahaman dari konseli, ketepatan analisis konselor, serta
penyediaan informasi yang akurat amat diperlukan sehingga konseli mampu memilih
dan mengambil keputusan yang tepat didalam mengembangkan potensinya secara
optimal. Jangan sampai keputusan yang diambil konseli ternyata tidak sesuai
dengan potensinya sehingga menimbulkan masalah baru bagi dirinya dikemudian
hari. Tujuan dari perencanaan individual yaitu untuk membantu konseli agar :
1.memiliki pemahaman tentang diri
dan lingkungannnya
2.mampu merumuskan tujuan,
perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya.
3.dapat melaksanakan kegiatan
berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yng telah dirumuskan sebelumnya.
Contoh riil yang
bisa kita terapkan untuk pelayanan atau metode ini adalah :
ØKonseli siswa SMP
Untuk siswa SMP memang tidak akan serumit siswa SMA, biasanya
masalah yang timbul pasti masih disekitar pemanfaatan keterampilan belajar,
memilih kursus atau pelajaran tambahan yang tepat, atau memahami nilai belajar.
Untuk menghadapi masalah seperti ini dapat dilakukan beberapa upaya atau
beberapa tindakan yang sifatnya membimbing.
1.menyuruh siswa untuk menuliskan
nilai raport terakhir yang masih belum memuaskan.
2.Siswa menuliskan target yang
akan dicapai untuk nilai pelajaran yang masih belum memuaskan.
3.siswa menuliskan masalah apa
saja yang sering menggangu proses belajar.
4.siswa menuliskan berapa jam dia
belajar dalam sehari atau seminggu.
5.memberikan pertanyaan berupa
Pilih pernyataan yang anda lebih senangi [jujur]:
a.target tercapai dengan belajar
yang sesungguhnya
b.target tercapai dengan belajar
yang seadanya
c.target tercapai dengan tidak
belajar
a.belajar berkelompok
b.belajar sendiri
c.tidak belajar
a.belajar sesungguhnya target
belum tercapai
b.belajar seadanya target
tercapai
dengan langkah dan pertanyaan tersebut kita bisa menganalisis
tipe-tipe siswa yang ada disuatu kelas SMP. Lalu memberikan analisis yang
dibuat kepada siswa agar siswa mengetahui bagaimana kepribadian mereka
masing-masing. Misalnya sebagai contoh ada siswa yang memberikan jawaban a, b,
b . ini dapat diartikan bahwa siswa tersebut memiliki tujuan yang baik tetapi
siswa tersebut belum memiliki pemahaman terhadap nilai belajar dan sifatnya
cenderung tidak konsisten lalu kepribadiannya cenderung ambisius karena lebih
mementingkan hasil dari pada proses. Anak seperti sangat rentan terhadap emosi
apabila target dia tidak tercapai. Bila siswa seperti ini tidak diberi
pemahaman terhadap nilai belajar maka sangat mungkin hal itu dapat menjadi
hambatan buat masa depannya. Dan jawaban lain pun dapat kita analisis se
objektif mungkin.
ØKonseli Siswa SMA
Masalah yang biasa timbul pada siswa adalah penentuan jurusan, baik
itu jurusan di SMA yaitu IPA/IPS/Bahasa, maupun jurusan untuk jenjang perguruan
tinggi. Biasanya siswa masih bingung terhadap bakat yang mereka miliki lalu
jurusan apa yang sesuai dengan karakternya. Jika ini terus dibiarkan maka akan
timbul rasa kegelisahan pada diri mereka, ini tentu tidak baik bagi proses
pembelajaran yang sedang berlangsung karena tentunya mereka tidak akan focus
terhadap aktivitas apa yang sedang dilakukan. Untuk mencarikan solusi terhadap
masalah ini maka bisa dilakukan beberapa cara/langkah misalnya :
1.menyuruh siswa menuliskan sifat
baik dan buruknya
2.siswa menuliskan kelebihan dan
kelemahan mereka di bidang pelajaran
3.tukarkan apa yang mereka tulis
dengan teman terdekatnya
4.menyuruh siswa untuk
mengecek/mengoreksi/menambahkan apa yang telah teman mereka catat.
Dengan penilaian
teman dekatnya biasanya siswa lebih dipercayai dibandingkan dirinya sendiri
maupun guru. Karena dalam sehari-hari aktivitas dari siswa memang tidak terlalu
jauh dengan temannya. Dengan demikian mereka akan mengetahui sifat atau
karakter pribadinya lalu kelemahan dan kelebihan dirinya. Setelah itu tugas
kita adalah menyesuaikan karakter dan kelebihan mereka dengan jurusan yang akan
ditempuh. Maka mereka mempunyai sedikit gambaran terhadap jurusan apa yang akan
mereka ambil.
Pada intinya focus pengembangan
perencanaan individual itu adalah hal-hal yang berkaitan dengan aspek akademik,
peluang karir, dan social-pribadi. Maka masalah yang dikemukakan diatas sangat
cocok untuk menerapkan program perencanaan individual agar si konseli dapat
meningkatkan atau mengembangkan potensi pribadinya serta ditunjang dengan
kemantapan minat dan ketepatan perencanaan.
Judul Buku :
40 Metode Pendidikan dan Pengajaran Rasulullah
Judul Asli :
Ar-Rosul Al-Mu’allim wa Asalibuhu fil Ta’lim
Penulis :
Abdul Fattah Abu Ghuddah
Penerjemah :
H. Mochtar Zoerni
Tebal : 240 halaman
Penerbit :
Irsyad Baitus Salam, cetakan keempat, Februari 2012
Eksistensi dan posisi Rasulullah sebagai sang edukator
(pendidik, pengajar, guru) bagi seluruh umat manusia telah banyak diungkapkan
dalam beberapa ayat dalam Al-Qur’an. Sepanjang sejarah, kiranya tidak pernah
satu pengajar pun yang kesuksesannya dapat menandingi kesuksesan yang pernah
dicetak Rasulullah dalam menciptakan generasi yang berpendidikan. Melalui
pengajaran dan pendidikan yang beliau praktekan, kemudian lahirlah generasi
para sahabat dan tabi’in. Dengan keseriusan dan sikap concern beliau dalam
dunia pendidikan, tentunya tidak mengherankan jika dalam waktu yang singkat
Rasulullah mampu meraih kesuksesan yang gemilang dalam mendidik dan mengajar
umat manusia. Kunci kesuksesan beliau terletak pada kepiawaian dan kapabilitas
beliau dalam menciptakan pembelajaran yang sinergis, serta membebaskan mereka
dari kebodohan dan menganjurkan untuk senantiasa bersikap tegas dan konsisten
dalam merelisasikan tujuan pendidikan.
Dalam diri Rasulullah sungguh terdapat sifat-sifat
terpuji seperti rasa belas kasihan, kasih sayang, sikap berupaya menjauhi
kesulitan, menyukai kemudahan, santun kepada orang lain, senantiasa mencari
kebaikan, kekuatan iman dan keselamatan, serta berusaha mencurahkan ilmu
pengetahuan dan kebaikan kepada orang lain. Rasulullah selalu bersikap rendah
hati terhadap orang yang ingin bertanya dan orang yang memiliki daya penalaran
yang lemah. Muhammad adalah sosok yang telah dipersiapkan oleh Allah untuk
memiliki akhlak dan perbuatan yang paling mulia. Beliau juga merupakan orang
yang memiliki kompetensi dan posisi tertinggi di sisi Allah serta perbuatan
yang paling luhur. Tiada satupun kedudukan di dunia ini yang lebih mulia dari
pada tingkat kenabiannya, yang merupakan media antara Allah dengan Hamba-Nya.
Beliau akan senantiasa memotivasi umat untuk berbuat kebaikan dan menjadikan
mereka taat kepada Sang Pencipta. Beliau adalah makhluk terbaik dan paling
sempurna dibandingkan makhluk-makhluk yang lain.
Idealnya setiap manusia (sebagaimana Rasulullah)
setidaknya memiliki empat aspek kesempurnaan didalam dirinya, yaitu :
kesempurnaan bentuk ciptaan, kesempurnaan akhlaq, kesempurnaan perkataan, dan
kesempurnaan perilaku. Kesempurnaan bentuk ciptaan dalam diri beliau tercermin
pada sikanya yang tenang, selalu bersikap terbuka, menyambut siapa pun dengan
baik, gigih dan tabah dalam menerima musibah dan cobaan. Kesempurnaan akhlaq
beliau terdiri atas enam hal yaitu kekuatan akal, tangguh dalam menghadapi kesulitan,
tidak tergiur pada keindahan dunia, rendah hati, santun, menjaga dan menetapi
janji. Adapun kesempurnaan perkataan Rasulullah dilandasi atas ilmu pengetahuan
yang melimpah-ruah, kapabilitas memori hafalan yang sangat kuat, mengeluarkan
argumen dengan alasan yang kuat dan logis, memotivasi orang agar berakhlak
baik, menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang jelas, tidak pernah berdusta
saat menyampaikan informasi, selektif memilih kosa kata dan memiliki lidah yang
sangat fasih. Sedangkan kesempurnaan perilaku Rasulullah mencakup delapan hal
yakni, memliki perilaku dan perangai yang sangat baik dan benar, pandai
mengkompromikan kepentingan pribadi orang-orang, senantiasa berlaku adil,
menganjurkan sahabatnya bersikap netral dalam menyikapi dunia dan akhirat,
selalu menjelaskan petunjuk agama serta berbagai konsekuensinya, gigih melawan
musuh-musuhnya, memiliki kesabaran dan keberanian yang cukup terpuji dalam
berperang, dan Rasulullah memiliki sifat dermawan.
Dalam proses belajar-mengajar, Rasulullah senantiasa memilih
metode-metode yang dinilai paling efektif dan efisien, mudah dipahami dan
dicerna akal, serta gampang diingat sesuai porsi kapasitas peserta didik.
Beliau juga sering membuat analogi dalam mentransmisikan materi pelajaran,
mendemonstrasikan hal yang akan diajarkan dan menjelaskannya secara deskriptif.
Selain itu beliau sangat memperhatikan kondisi psikologis anak-anak dalam mengajarkan
mereka, disesuaikan dengan sifat dan perkembangan mereka yang lebih tertarik
menggeluti dunia bermain dan sebagainya. Oleh karena itu dalam buku ini akan
menyingkap dan mengungkap beberapa metode dan strategi pengajaran yang pernah
dipraktekkan oleh Rasulullah sebagaimana yang tehimpun dalam kitab-kitab
Hadits.
Analisis Resensi Buku :
Judul buku ini sangat menarik, terlebih bagi para
pengajar atau siswa. Karena sangat jarang ditemukan buku yang mengupas tentang
metode atau cara Rasulullah dalam mengajar dan mendidik. Dari segi isi, buku
ini memiliki sistematika yang baik, hubungan antara bagian kesatu dengan kedua
sangat baik. Dimana didalamnya bagian kesatu lebih ke arah sikap dan sifat dari
kepribadian beliau, dan bagian kedua adalah poin yang disimpulkan dari bagian
kesatu dimana poin tersebut berbentuk metode. Dilengkapi dengan beberapa ayat
Al-Quran dan Hadits sebagai penjelas dan pelengkap memberikan kita gambaran
kualitas dari buku ini. Sedangkan dalam penggunaan kalimat dan kata,
sebagaimana buku terjemahan lainnya, buku ini kurang memberikan beberapa
kalimat yang dapat dengan mudah dipahami pembaca. Dan terdapat beberapa kata
yang tidak sesuai dengan Ejaan Yang di Sempurnakan seperti kata ‘akhlaq’ yang
seharusnya akhlak, ‘munafiq’ yang seharusnya munafik. Dari segi teknis, cetakan
buku kurang bagus, didalamnya terdapat perbedaan ketebalan huruf cetakan. Tetapi
secara keseluruhan, buku ini sangat baik dan bermanfaat bagi orang yang
berkecimpung dibidang pendidikan seperti guru dan siswa ataupun orang yang
peduli terhadap pendidikan saat ini.
Fery Ferdiansyah, lahir di Bandung 16 Agustus 1992. Anak pertama dari tiga bersaudara, saat ini adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung.