Rabu, 25 April 2012

Adu taktik Mou dan Heynckes

Siapa tak kenal Jose Mourinho, pelatih yang akrab dipanggil mou telah memberikan gelar liga Champions untuk dua tim yang berbeda yakni Porto (Portugal) dan Inter Milan (Italia). Pelatih yang menyebut dirinya Special One ini selangkah lagi membawa tim nya sekarang Real Madrid C.F ke partai puncak liga Champions 2011-2012. Tapi keadaan memang tak dapat diremehkan, apalagi tim yang dihadapi oleh pasukan nya di partai semifinal adalah tim yang mempunyai tradisi hebat di Eropa yakni Bayern Munich yang di asuh oleh Jepp Heynckes. Pada leg pertama yang digelar di markas bayern munich yaitu Allianz Arena, pasukan Mou dipaksa menyerah 1-2. Real Madrid yang diunggulkan justru tampil dibawah tekanan, beberapa kali Munich mengancam gawa Iker Casillas dengan Tridente maut nya yaitu Arjen Robben, Frank Ribery dan Mario Gomez. Babak pertama madrid telah kecolongan lewat gol Ribery tapi memasuki babak kedua madrid sempat menyamakan kedudukan lewat kerja sama apik yang diperagakan Benzema, CR7 yang diselesaikan oleh Mesut Oezil. setelah gol penyeimbang tersebut Mou menginstruksikan pasukan nya untuk bertahan, namun hal ini yang dimanfaatkan oleh pelatih Jepp. pada masa injury time babak kedua, dimulai dari pergerakan menusuk Lahm dari sisi kanan pertahanan El Real yang mampu mengecoh Coentrao, tanpa basa-basi mengumpan silang ke depan gawang yang diselesaikan dengan apik oleh Mario Gomez hingga akhirnya mengubah skor menjadi 1-2. Jelas leg pertama semifinal itu menggambarkan betapa sengit nya permainan kedua tim, tapi apakah Real Madrid mampu melenggang ke final dengan mengalahkan Bayern Munich dengan skor cukup 1-0 saja? atau justru Munich yang akan melenggang ke final menyusul Chelsea (inggris) yang mampu mengalahkan Barcelona di semifinal dengan agregat 3-2.
Disini ujian sebernanya bagi kedua pelatih hebat tersebut, Mou yang menerapkan Pola 4-2-3-1 dengan memasangkan Benzema sebagai striker tunggal yang ditopang oleh dua winger CR7 dikiri dan Di Maria di sisi kanan dan Oezil sebagai Playmaker. Keempat pemain tersebut sudah tidak diragukan lagi kualitasnya, apalagi munich bermain tanpa Breno, dan Van Buyten diposisi bek. Nampaknya Mou bisa mencecar sisi sebelah kanan pertahanan Munich yang kemungkinan akan ditempati pemain tidak berpengalaman yakni Alaba. Strategi menyerang wajib dipakai Mou jika ingin timnya lolos ke final, tapi dengan syarat perhatikan sektor pertahan. Jepp juga kemungkinan tau celah kelemahan madrid dimana posisi bek sayap Arbeloa dan Coentrao sering melupakan pertahanan, hal ini bisa dimanfaatkan lewat serangan balik yang oleh kedua winger berkecepatan kuda yaitu Robben dan Ribery. Tapi peran vital di game ini akan diemban oleh Xabi Alonso dan Bastian Schweinsteiger, kedua nya adalah pengatur ritme permainan kedua tim, selain itu jeduanya juga adalah penyambung lini belakang dan lini depan tim nya masing-masing. jika madrid mampu memaksimalkan potensi pemainnya dan mengunci pergerakan Schweinsteiger, Robben dan Ribery, saya yakin Madrid mampu melenggang ke babak final. jika ketiga pemain tersebut dapat bergerak bebas, bukan hal yang tidak mungkin Bayern lah yang akan melenggang ke final. Saya memprediksi Madrid akan menang 3-1, bermain didepan publik sendiri dan euforia setelah memenangkan duel El Clasico menjadi alasannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Fery Ferdiansyah, lahir di Bandung 16 Agustus 1992. Anak pertama dari tiga bersaudara, saat ini adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung.